gambar

Sabtu, 01 Desember 2012

6 Nasehat Utama Imam AlghazaliSuatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu sang Imam bertanya : 1. “Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ?”. Murid-muridnya menjawab: “Orang tua, guru, kawan dan sahabatnya”. Imam Ghozali menjelaskan, “Semua jawaban itu benar. Tapi yang paling dekat dengan kita adalah “MATI”. Sebab itu memang janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati (Ali Imran 185). 2. “Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini ?”. Murid-muridnya menjawab: “Negeri China, bulan, matahari dan bintang-gemintang”. Lalu Imam Ghozali menjelaskan Bahwa semua jawaban itu benar. Tapi yang paling benar adalah “MASA LALU”. Walau dengan cara apapun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama. 3. “Apa yang paling besar di dunia ini ?”. Murid-muridnya menjawab: “Gunung, bumi, matahari”. Lalu Imam Ghozali menjelaskan Bahwa semua jawaban itu benar.Tapi yang paling benar adalah “NAFSU” (Al A`raf 179). Maka kita harus berhat-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa kita ke neraka. 4. “Apa yang paling berat di dunia ini ?”. Murid-muridnya menjawab: “Besi, gajah”. Semua jawaban itu benar. Tapi yang paling berat adalah “MEMEGANG AMANAH” (Al Ahzab:72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah tsb., sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena tidak dapat memegang amanahnya. 5. “Apa yang paling ringan di dunia ?”. Ada yang menjawab: “Kapas, angin, debu dan dedaunan”. Semua itu benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan sholat. Gara-gara pekerjaan kita meninggalkan sholat, gara-gara bermusyawarah kita meninggalkan sholat. 6. “Apakah yang paling tajam di dunia ?”. Murid-muridnya menjawab serentak: “Pedang !”. Imam Ghozali membenarkan, tapi yang paling tajam adalah “Lidah Manusia”. Karena melalui lidahnya, manusia selalu melukai dan menyakiti hati saudaranya sendiri

0 komentar
Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu sang Imam bertanya :
1. “Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ?”.
Murid-muridnya menjawab: “Orang tua, guru, kawan dan sahabatnya”.
Imam Ghozali menjelaskan, “Semua jawaban itu benar. Tapi yang paling
dekat dengan kita adalah “MATI”. Sebab itu memang janji Allah SWT
bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati (Ali Imran 185).
2. “Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini ?”.
Murid-muridnya menjawab: “Negeri China, bulan, matahari dan bintang-gemintang”.
Lalu Imam Ghozali menjelaskan Bahwa semua jawaban itu benar. Tapi yang
paling benar adalah “MASA LALU”. Walau dengan cara apapun kita tidak
dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini
dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan
ajaran Agama.
3. “Apa yang paling besar di dunia ini ?”.
Murid-muridnya menjawab: “Gunung, bumi, matahari”.
Lalu Imam Ghozali menjelaskan Bahwa semua jawaban itu benar.Tapi yang
paling benar adalah “NAFSU” (Al A`raf 179). Maka kita harus
berhat-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa kita
ke neraka.
4. “Apa yang paling berat di dunia ini ?”.
Murid-muridnya menjawab: “Besi, gajah”.
Semua jawaban itu benar. Tapi yang paling berat adalah “MEMEGANG
AMANAH” (Al Ahzab:72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung dan malaikat
semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi
khalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya
menyanggupi permintaan Allah tsb., sehingga banyak dari manusia masuk
ke neraka karena tidak dapat memegang amanahnya.
5. “Apa yang paling ringan di dunia ?”.
Ada yang menjawab: “Kapas, angin, debu dan dedaunan”.
Semua itu benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia
ini adalah meninggalkan sholat. Gara-gara pekerjaan kita meninggalkan
sholat, gara-gara bermusyawarah kita meninggalkan sholat.
6. “Apakah yang paling tajam di dunia ?”.
Murid-muridnya menjawab serentak: “Pedang !”.
Imam Ghozali membenarkan, tapi yang paling tajam adalah “Lidah
Manusia”. Karena melalui lidahnya, manusia selalu melukai dan
menyakiti hati saudaranya sendiri
newer post

Selasa, 17 Juli 2012

Malaikat Pelindung

0 komentar

Suatu ketika ada seorang bayi yang siap untuk dilahirkan. Maka ia bertanya kepada Tuhan, “Ya Tuhan, engkau akan mengirimkan aku ke bumi. Tapi aku takut, aku masih sangat kecil dan tak berdaya. Siapakah nanti yang akan melindungiku disana?”
Tuhanpun menjawab, “Diantara semua malaikat-Ku, Aku akan memilih seseorang yang khusus untukmu, dia akan merawat dan mengasihimu.” Si kecil bertanya lagi, “Tapi disini disurga ini aku tak berbuat apa-apa, kecuali tersenyum dan bernyanyi. Semua itu sudah cukup untuk membuatku bahagia.” Tuhanpun menjawab, “Taka apa, Malaikatmu itu akan selalu menyenandungkan lagu untukmu dan dia akan membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cinta dan kasih sayang, dan itu semua pasti akan membuatmu bahagia.” Namun Si kecil bertanya lagi, “Bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka, jika aku tak tahu bahasa yang mereka pakai?
Tuhanpun menjawab, “Malaikatmu itu akan membisikkanmu kata-kata yang indah, dia akan selalu sabar berada disampingmu. Dan dengan kasihnya dia akan mengajarkanmu berbicara dengan bahasa manusia. Si kecil bertanya lagi, “Lalu bagaimana jika aku ingin berbicara padamu Ya Tuhan?”
Tuhanpun kembali menjawab, “Malaikatmu itu akan membimbingmu, dia akan menengadahkan tangannya bersamamu dan mengajarkanmu untuk berdo’a.” Lagi-lagi Si kecil menyelidik, “Namun aku mendengar disana banyak sekali orang jahat, siapakah nanti yang akan melindungiku?”
Tuhanpun menjawab, “Tenang, malaikatmu akan terus melindungimu walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia sering akan melupakan kepentingannya sendiri untuk keselamatanmu.” Namun Sikecil kini malah menjadi sedih, “Tuhan tentu aku akan menjadi sedih jika tak melihat-Mu lagi.”
Tuhan menjawab lagi, “Malaikatmu akan selalu mengajarkan keagungan-Ku, dan dia akan mendidikmu bagaimana agar selalu patuh dan taat kepada-Ku. Dia akan selalu membimbingmu untuk selalu mengingat-Ku. Walau begitu aku akan selalu ada disisimu.”
Hening. Kedamaianpun kembali menerpa surga. Suara-suara panggilan dari bumi mulai sayup-sayup terdengar. “Ya Tuhan, aku akan pergi sekarang, tolong sebutkan nama dari malaikat pelingdungku itu…”
Tuhan kembali menjawab, “Nama malaikatmu itu tak begitu penting… Hanya saja kamu akan sering menyebutnya dengan panggilan: Ibu…”
newer post

3 Pertanyaan

0 komentar

Ada seorang pemuda yang mencari seorang guru agama, pemuka agama atau siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya sang pemuda itu menemukan seorang bijaksana.
Pemuda : Anda siapa? Bisakah menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Bijaksana : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.
P : Anda yakin? Sedang profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
B : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.
P : Saya punya 3 buah pertanyaan.
1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada saya.
2. Apakah yang dinamakan takdir?
3. Kalau setan diciptakan dari api kenapa dimasukkan ke neraka yang terbuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat setan, sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?
Tiba-tiba sang orang bijaksana tersebut menampar pipi si pemuda dengan keras.
P (sambil menahan sakit) : Kenapa anda marah kepada saya?
B : Saya tidak marah… Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang Anda ajukan.
P : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
B : Bagaimana rasanya tamparan saya?
P : Tentu saja saya merasa sakit.
B : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?
P : Ya.
B : Tunjukkan pada saya wujud sakit itu!
P : Saya tidak bisa.
B : Itulah jawaban pertanyaan pertama. Kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudNya
B : Apakah tadi malam Anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
P : Tidak.
B : Apakah pernah terpikir oleh Anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?
P : Tidak.
B : Itulah yang dinamakan Takdir.
B : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
P : Kulit.
B : Terbuat dari apa pipi anda?
P : Kulit.
B : Bagaimana rasanya tamparan saya?
P : Sakit
B : Walaupun setan dan neraka sama terbuat dari api, neraka tetap menjadi tempat menyakitkan untuk setan.
newer post